Dosa menciptakan
suatu ketidakpastian. Dosa menciptakan tuhan atas dirinya sendiri. Dosa
menciptakan hilangnya anugerah yang seharusnya kita dapatkan. Dosa menciptakan
ketakutan. Dosa menciptakan kegagalan dalam hidup ini. Dosa menciptakan
keragu-raguan. Karena dosa, semua manusia telah kehilangan kemuliaan Allah. Kuasa
dosa membuat kita menjadi tidak berdaya. Gambaran yang benar atas kita telah
menjadi rusak karena dosa.
”Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai
kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi,
maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada
tertulis: Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang
berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah
menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik,
seorangpun tidak.” (Roma 3:9-12)
Allah menciptakan
kita dengan otoritas penuh, tetapi dosa telah mengambil bagian itu. Dosa
membuat manusia kehilangan kuasa yang diberikan Allah saat manusia mula-mula
diciptakan. Adam dan Hawa diciptakan Allah dengan otoritas untuk memenuhi,
menguasai, dan menaklukkan bumi beserta isinya. Namun, karena dosa, Adam dan
Hawa telah kehilangan otoritasnya.
”Allah memberkati
mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: Beranakcuculah dan bertambah
banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut
dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kejadian
1:28)
Hanya Kristus Yesus
yang sanggup memulihkan keadaan manusia yang telah dikuasai oleh kuasa dosa. Dia
hanya ingin kita memiliki kembali otoritas yang seharusnya kita dapatkan. Dia
ingin kita menang atas kuasa setan. Dia ingin kita tidak jatuh bangun terus di
dalam dosa. Dia ingin kita menjadi orang-orang yang beriman dan percaya dalam
nama-Nya, hidup dalam kebenaran-Nya.
“Tetapi sekarang,
tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan
dalam Kitab Taurat dan Kitab-Kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman
dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.”
(Roma 3:21-22)
Sehingga kita
menjadi orang-orang yang percaya dan kita akan mempunyai otoritas. Ketika kita
sakit dan telah divonis oleh dokter, kita tetap percaya ada kuasa yang sanggup
untuk menyembuhkan kita. Ada kuasa yang sanggup untuk membatalkan vonis
tersebut. Ketika kita kekurangan uang, ada kuasa yang mampu membatalkannya.
Kita dapat hidup penuh kelimpahan, bahkan kita mampu untuk mengusir setan,
karena kita telah mempunyai otoritas. Otoritas yang kita miliki berupa
tanda-tanda yang akan selalu menyertai kita di manapun kita berada.
”Tanda-tanda ini
akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi
nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,
mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak
akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan
orang itu akan sembuh.” (Markus 16:17-18)
Kristus Yesus
datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kita dari kuasa maut. Dia menjadi
tumbal atas setiap masalah, penyakit, kutuk, semua masa depan yang tidak pasti,
keraguan, kegagalan, dan sebagainya. Dia
mengambil rupa manusia, tetapi Dia tidak pernah melakukan dosa selama di dunia
ini. Dia adalah Alfa dan Omega, namun Dia rela merendahkan dirinya agar Dia
menjadi sejajar dengan kita. Dia ingin mempunyai hubungan yang dekat dengan
kita dan kita dekat dengan Dia. Dia sangat mengasihi kita manusia. Dia tidak
membuat hal yang rumit untuk mengenal-Nya. Dia ingin kita hidup di dalam-Nya
karena ketika kita hidup di dalam-Nya, kita akan mendapatkan hal yang
berikutnya. Namun, jika kita tidak hidup dalam Kristus, maka kita tidak akan
mendapatkan hal yang berikutnya.
”dan oleh kasih
karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman,
dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia
telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.
Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata,
bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.” (Roma
3:24-26)
Banyak orang yang
selalu berusaha membangun kebenarannya. Banyak orang hidup hanya untuk
dagingnya sendiri. Tuhan tahu bahwa daging memang tidak sanggup untuk menerima
otoritas dari Tuhan. Daging tidak didesain untuk itu. Hanya tubuh kemuliaan
seperti Kristus Yesus yang didesain untuk menerima kuasa yang hidup, sehingga
daging menjadi tunduk. Tuhan sedang menyiapkan tubuh kemuliaan seperti milik-Nya
itu untuk kita. Oleh karena itu, selama kita masih hidup di dunia ini, Tuhan
memberikan kita Roh, Roh yang didesain untuk memberikan kita hidup dan menerima
kuasa dari-Nya.
“Demikianlah
sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.
Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa
dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak
berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya
sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa,
Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum
Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut
Roh.” (Roma 8:1-4)
Hidup
di dalam Tuhan, dekat dengan Dia selalu seperti ranting dengan pohonnya. Di
dalam Yohanes 15:1-8 dengan judul perikop “Pokok anggur yang benar”, terdapat
sebuah kata yang selalu diucapkan berulang-ulang, yaitu “tinggal”. Dalam Bahasa
Indonesia, kata yang diucapkan berulang-ulang mempunyai suatu penekanan yang
mempunyai maksud tertentu.
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam
kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia
tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu
tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab
di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di
dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian
dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal
di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu
kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 15:4-7)
Ketika kita tinggal
di dalam Kristus Yesus, maka Dia dan firman-Nya akan ada di dalam kita,
sehingga kita akan mempunyai suatu otoritas.” Mintalah apa saja yang kamu
kehendaki” bukan “Mintalah apa saja yang kamu butuhkan”, Tuhan dapat memberikan
kita apapun yang kita kehendaki, tidak hanya yang kita butuhkan saja, asal kita
tinggal di dalam-Nya. Ini adalah suatu kebenaran yang hanya Tuhan miliki. Hanya
Dia yang sanggup. Fokus dalam firman-Nya sehingga tidak ada perasaan kuatir
lagi dan tidak terbawa oleh siklus dunia ini, jatuh bangun, karena kuasa Allah
hidup di dalam kita. Tinggallah di dalam-Nya. Ceritakanlah kuasa-Nya. Tuhan
memberkati.
No comments:
Post a Comment