Wednesday, May 7, 2014

REVIEW: KHOTBAH IBADAH WITNESS 04 MEI 2014

Dosa menciptakan suatu ketidakpastian. Dosa menciptakan tuhan atas dirinya sendiri. Dosa menciptakan hilangnya anugerah yang seharusnya kita dapatkan. Dosa menciptakan ketakutan. Dosa menciptakan kegagalan dalam hidup ini. Dosa menciptakan keragu-raguan. Karena dosa, semua manusia telah kehilangan kemuliaan Allah. Kuasa dosa membuat kita menjadi tidak berdaya. Gambaran yang benar atas kita telah menjadi rusak karena dosa.

”Jadi bagaimana? Adakah kita mempunyai kelebihan dari pada orang lain? Sama sekali tidak. Sebab  di atas telah kita tuduh baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, bahwa mereka semua ada di bawah kuasa dosa, seperti ada tertulis: Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.” (Roma 3:9-12)

Allah menciptakan kita dengan otoritas penuh, tetapi dosa telah mengambil bagian itu. Dosa membuat manusia kehilangan kuasa yang diberikan Allah saat manusia mula-mula diciptakan. Adam dan Hawa diciptakan Allah dengan otoritas untuk memenuhi, menguasai, dan menaklukkan bumi beserta isinya. Namun, karena dosa, Adam dan Hawa telah kehilangan otoritasnya.

”Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:28)

Hanya Kristus Yesus yang sanggup memulihkan keadaan manusia yang telah dikuasai oleh kuasa dosa. Dia hanya ingin kita memiliki kembali otoritas yang seharusnya kita dapatkan. Dia ingin kita menang atas kuasa setan. Dia ingin kita tidak jatuh bangun terus di dalam dosa. Dia ingin kita menjadi orang-orang yang beriman dan percaya dalam nama-Nya, hidup dalam kebenaran-Nya.

“Tetapi sekarang, tanpa hukum Taurat kebenaran Allah telah dinyatakan, seperti yang disaksikan dalam Kitab Taurat dan Kitab-Kitab para nabi, yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.” (Roma 3:21-22)

Sehingga kita menjadi orang-orang yang percaya dan kita akan mempunyai otoritas. Ketika kita sakit dan telah divonis oleh dokter, kita tetap percaya ada kuasa yang sanggup untuk menyembuhkan kita. Ada kuasa yang sanggup untuk membatalkan vonis tersebut. Ketika kita kekurangan uang, ada kuasa yang mampu membatalkannya. Kita dapat hidup penuh kelimpahan, bahkan kita mampu untuk mengusir setan, karena kita telah mempunyai otoritas. Otoritas yang kita miliki berupa tanda-tanda yang akan selalu menyertai kita di manapun kita berada.

”Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” (Markus 16:17-18)

Kristus Yesus datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kita dari kuasa maut. Dia menjadi tumbal atas setiap masalah, penyakit, kutuk, semua masa depan yang tidak pasti, keraguan, kegagalan, dan sebagainya.  Dia mengambil rupa manusia, tetapi Dia tidak pernah melakukan dosa selama di dunia ini. Dia adalah Alfa dan Omega, namun Dia rela merendahkan dirinya agar Dia menjadi sejajar dengan kita. Dia ingin mempunyai hubungan yang dekat dengan kita dan kita dekat dengan Dia. Dia sangat mengasihi kita manusia. Dia tidak membuat hal yang rumit untuk mengenal-Nya. Dia ingin kita hidup di dalam-Nya karena ketika kita hidup di dalam-Nya, kita akan mendapatkan hal yang berikutnya. Namun, jika kita tidak hidup dalam Kristus, maka kita tidak akan mendapatkan hal yang berikutnya.

”dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.” (Roma 3:24-26)

Banyak orang yang selalu berusaha membangun kebenarannya. Banyak orang hidup hanya untuk dagingnya sendiri. Tuhan tahu bahwa daging memang tidak sanggup untuk menerima otoritas dari Tuhan. Daging tidak didesain untuk itu. Hanya tubuh kemuliaan seperti Kristus Yesus yang didesain untuk menerima kuasa yang hidup, sehingga daging menjadi tunduk. Tuhan sedang menyiapkan tubuh kemuliaan seperti milik-Nya itu untuk kita. Oleh karena itu, selama kita masih hidup di dunia ini, Tuhan memberikan kita Roh, Roh yang didesain untuk memberikan kita hidup dan menerima kuasa dari-Nya.
“Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.” (Roma 8:1-4)
Hidup di dalam Tuhan, dekat dengan Dia selalu seperti ranting dengan pohonnya. Di dalam Yohanes 15:1-8 dengan judul perikop “Pokok anggur yang benar”, terdapat sebuah kata yang selalu diucapkan berulang-ulang, yaitu “tinggal”. Dalam Bahasa Indonesia, kata yang diucapkan berulang-ulang mempunyai suatu penekanan yang mempunyai maksud tertentu.
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Yohanes 15:4-7)

Ketika kita tinggal di dalam Kristus Yesus, maka Dia dan firman-Nya akan ada di dalam kita, sehingga kita akan mempunyai suatu otoritas.” Mintalah apa saja yang kamu kehendaki” bukan “Mintalah apa saja yang kamu butuhkan”, Tuhan dapat memberikan kita apapun yang kita kehendaki, tidak hanya yang kita butuhkan saja, asal kita tinggal di dalam-Nya. Ini adalah suatu kebenaran yang hanya Tuhan miliki. Hanya Dia yang sanggup. Fokus dalam firman-Nya sehingga tidak ada perasaan kuatir lagi dan tidak terbawa oleh siklus dunia ini, jatuh bangun, karena kuasa Allah hidup di dalam kita. Tinggallah di dalam-Nya. Ceritakanlah kuasa-Nya. Tuhan memberkati.

No comments:

Post a Comment