Thursday, June 12, 2014

JIKA TERANG YANG ADA PADAMU GELAP, BETAPA GELAPNYA KEGELAPAN ITU

Gelap? Apakah gelap itu? Kalau malam-malam terus mati lampu, itu gelap? Kalau kita tidak bisa melihat suatu terang, apakah itu juga gelap, atau hanya sekadar “tidak kelihatan”? Apa mungkin gelap itu adalah lawan kata dari terang? Jadi gelap itu apa?

Pertama-tama mari kita baca kitab Kejadian 1:1-5.
1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
3 Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.
4 Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.
5 Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.

Pada hari penciptaan yang pertama, Allah menciptakan langit dan bumi. Karena bumi itu masih belum berbentuk, kosong, dan dalam keadaan gelap gulita, Allah berfirman, “Jadilah terang.”, maka terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, kemudian Ia memisahkan terang itu dari gelap. Oleh karena itu, terang identik dengan kata “baik”, gelap dan terang tidak akan mungkin bersatu, dan gelap hanyalah merupakan ketiadaan dari terang tersebut. Lalu Allah memberikan nama kepada terang itu siang dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi yang kita kenal sampai saat ini.

“Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.” Matius 6:22&23

Apakah yang terlintas di pikiran kamu ketika membaca ayat itu? Di dalam ayat itu terdapat kata “mata” dan dikatakan bahwa mata adalah pelita tubuh. Tahukah bahwa kedua ayat tersebut berada dalam perikop yang berjudul “Hal mengumpulkan harta”? 

Mata merupakan salah satu organ tubuh yang kita miliki yang berfungsi sebagai indera penglihatan. Dengan mata yang baik, kita mampu melihat suatu objek dengan jelas dan membedakan suatu warna, terang dan gelap. Kembali kepada kedua ayat tersebut, ada mata yang baik dan yang jahat. Perbedaan dari mata yang baik dan yang jahat bergantung dengan apa yang dilihatnya. Di dalam perikop ini, “Hal mengumpulkan harta”, kita dapat berasumsi bahwa mata yang jahat adalah “mata duitan”. Orang yang mempunyai label mata duitan akan lebih dikenal sebagai seseorang yang cinta uang dan setiap usahanya hanyalah mengejar uang, harta, dan keuntungan sebanyak-banyaknya. Seandainya kedua ayat tersebut berada dalam perikop dengan tema perzinahan, mungkin kita akan berpikir mata yang jahat itu adalah mata yang sering melihat hal-hal yang berkaitan dengan pornografi.

Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu dan jika terang yang ada padamu menjadi gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. Jika kita mata duitan atau cinta akan uang, tentu kita akan selalu berusaha untuk mendapatkan atau mengejar harta dan uang tersebut sebanyak-banyaknya untuk memenuhi hal-hal kedagingan kita saja, meskipun mungkin dengan cara yang tidak sepatutnya, seperti korupsi. Kita dapat disamakan seperti orang buta yang tidak mampu melihat, namun bedanya kita buta di hati kita. Ketika hati kita sudah buta, kita tidak akan melihat terang pada diri kita, bahkan hanyalah kegelapan yang menguasai hati dan perasaan kita. Mata adalah pelita tubuh dan jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu. Sangat jelas, apabila kita mempunyai mata yang sehat, pastinya kita dapat melihat suatu objek dengan baik, tidak samar-samar, dan dapat membedakan mana yang gelap dan terang itu. Tentunya kita dapat melihat tubuh kita masing-masing dengan jelas bukan.

Cinta uang merupakan salah satu “kegelapan” yang mungkin masih kita miliki sampai saat ini. Bertobatlah segera, mohon pengampunan kepada Tuhan, dan jadilah seorang yang cinta Tuhan, bukan cinta uang lagi. Harta di bumi tidaklah kekal, oleh karena itu kumpulkanlah bagimu harta di sorga, sebab harta di sorga tidak akan ada pencuri yang dapat mencurinya maupun ngengat dan karat untuk merusakkannya. Tuhan memberkati.  

No comments:

Post a Comment