Friday, June 6, 2014

BERPIKIR POSITIF ADALAH HADIAH YANG TERINDAH

Berpikir positif adalah hadiah yang terindah

Pernahkah kamu mendengar atau membaca sebuah kisah tentang gadis kecil yang memberikan sebuah kado yang terindah untuk ayahnya? Apabila belum pernah, kamu bisa mencarinya atau kamu bisa mengetahui sepenggal kisah tersebut dengan membaca artikel ini. Begini kisahnya.

Ada seorang gadis kecil. Dia punya ayah dan ibu. Pada malam hari raya Natal, gadis kecil itu meminta sebuah gulungan kertas kado kepada ayahnya. Jelas ayahnya bertanya kepada anaknya itu, untuk apa kertas kado itu. “Untuk membungkus kado”, jawab gadis kecil itu. Kemudian ayahnya memberikan gulungan kertas kado sesuai dengan permintaan anaknya itu. Tiba hari raya, gadis kecil itu memberikan sebuah kotak kado yang telah dibungkus dengan kertas kado yang diberikan ayahnya. Ketika kado tersebut dibuka, ternyata tidak ada isinya. Dengan perasaan yang agak marah, ayahnya pun bertanya kepada anaknya itu, “mengapa kado ini tidak ada isinya, apa kamu ngerjain ayah?”. “Itu tidak kosong kok yah, tadi kado itu telah aku isi penuh dengan ciuman aku, dan itu semua untuk ayah”.  Ayah gadis kecil itu langsung memeluk dan mencium gadis kecil kesayangannya itu dan mengucapkan terima kasih atas hadiah yang diberikannya itu.

Seperti itulah kira-kira cerita dari kisah gadis kecil yang memberikan sebuah kado yang terindah untuk ayahnya itu. Bagus bukan? Romantis tidak? Banyak hal dari kisah tersebut yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan kita baik mengenai kasih maupun ucapan syukur dan sebagainya, tergantung dengan produksi dari setiap pemahaman pikiran kita masing-masing. Namun, ada satu hal yang dapat dijadikan pembelajaran dari kisah tersebut. Sebuah kotak kado yang dilihat dan dianggap tidak ada isinya dan tidak memiliki suatu nilai tertentu, tiba-tiba terlihat dan terasa terisi penuh, dan tiba-tiba memiliki nilai yang lebih dan isinya itu adalah kasih seorang anak kepada ayahnya. Walaupun mungkin bagi kita nilai kado tersebut tidak ada, berbeda dengan ayah gadis kecil itu. Dia menerimanya dan menganggap inilah hadiah yang terindah dan bernilai yang pernah dia dapatkan. Kosong di mata kita, tetapi penuh bagi dia. Apa yang tidak dapat dilihat oleh mata, belum tentu itu tidak ada dan tidak dapat dirasakan.

Mungkin kita perlu berpikir sejenak dan fokus. Sebuah pandangan atas suatu objek merupakan suatu kesubjektifan atas suatu hal, bagaimana cara kita berpikir dan memaknai atas hal tersebut. Ketika kita memberikan suatu nilai yang tinggi atas suatu hal, maka hal tersebut menjadi sangat berharga dan penting bagi kita. Sangat berbeda ketika kita memberikan penilaian yang rendah dan buruk, hal tersebut mungkin hanya akan menjadi sampah menurut pikiran kita. Sering sekali kita tidak menyadari bahwa banyak hal-hal yang kita sepelekan itulah hal-hal yang penting, berharga, dan bernilai dalam hidup kita. Gelas yang terisi air sebanyak setengah dari volume gelas tersebut dan ketika kita melihatnya, mungkin kita akan berkata, “gelas itu setengah kosong”. Mengapa tidak katakan “gelas itu setengah isi”?

Baiklah, mulai sekarang, kita coba lebih sering berpikir sejenak, pertama-tama berlatihlah untuk selalu berpikir positif. Kemudian rileks dan coba katakanlah hal-hal yang positif. Itu lebih baik dibandingkan dengan cepat berkata-kata, namun keluarlah hal-hal negatif dari setiap perkataan kita.

No comments:

Post a Comment