Wednesday, January 18, 2017

PERCAYA ATAS JANJI TUHAN



Kejadian 15:6
(6) Lalu percayalah Abram kepada Tuhan, maka Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

Kejadian 17:15-19
(15)  Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham: “Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. (16) Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir padanya.” (17) Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: “Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?” (18) Dan Abraham berkata kepada Allah: “Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu! (19) “Tetapi Allah berfirman; “Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.

Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, Tuhan menampakkan diri dan mengadakan perjanjian kepadanya. Sebelumnya Tuhan telah mengadakan perjanjian kepada Abram, kini Tuhan memperbaharui perjanjian tersebut dengan menyatakan bahwa dari keturunan Abram akan muncul raja-raja dan bangsa-bangsa dan Tuhan akan menjadi Allah atas keturunannya itu, Sarai akan melahirkan anak laki-laki yang akan diberi nama Ishak, dan Tuhan akan mengadakan perjanjian kekal untuk keturunannya. Nama Abram menjadi Abraham, bapa sejumlah besar bangsa, dan Sarai menjadi Sara.
Atas janji Tuhan yang telah ia dapatkan, sikap Abraham pada saat itu hanyalah tertunduk dan tertawa. “Mungkinkah…”,  seketika itu Abraham merasa tidak percaya, ia menjadi ragu-ragu akan janji Tuhan. Bisa mempunyai seorang anak pada usia yang lanjut merupakan sesuatu yang tidak mungkin dalam pikiran Abraham. Sikap Abraham sangat berbeda ketika ia bertemu Tuhan dan mengadakan perjanjian pada saat sebelumnya. Ia percaya atas janji Tuhan dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.

Kadang seseorang dengan iman yang kuat seperti Abraham pun bisa menjadi ragu-ragu. Pikiran manusia memang terbatas pada suatu keyakinan dan kepastian yang diperoleh dalam kehidupannya. Jangan ragu atas janji Tuhan. Karena Tuhan dapat melakukan apa yang tidak mungkin bagi akal pikiran manusia. Tetap taat dan berdoa agar imanmu selalu diperbaharui.

No comments:

Post a Comment